Tutorial Permainan Hidup adalah Nihilisme dan Absurdisme

Saya tidak merekomendasikan manusia mempraktekan nihilisme dan absurdisme. Saya hanya menyarankan untuk memahami maksud kedua istilah itu terlebih dahulu, termasuk contoh-contohnya prakteknya seperti apa. Seandainya anda kesulitan memahaminya, itu tidak masalah. Aku juga tidak memaksanya. Lagi pula saya tidak memiliki otoritas menentukan kualitas kognitif setiap orang. Yang jelas aku telah memberi kabar kepada kalian tentang kegunaan akal anda. Tapi aku merasa senang ketika aku mendengar anda serius memperhatikan kualitas kognitif anda.

Baiklah, kembali ke nihilisme dan absurdisme. Aku merasa kebanyakan orang tidak tepat mempraktikkan ragam prinsip dan filosofi yang ada di dua hal itu. Bahkan ada orang yang kepalang bersikap antipati dengan dua hal itu, namun hidup yang mereka jalani menggambarkan penerapan filosofi yang terdapat di dua hal itu, hanya saja mereka tidak menyadarinya, meski beberapa di antara mereka tahu pengertian dan konsep dua hal itu. Oleh karena itu aku mengatakan kepada anda agar berusaha memahami dua hal itu.

Pencapaian level pemahaman, sepertinya manusia masih sanggup mengusahakannya. Berbeda dengan level kesadaran yang sepertinya manusia tidak memiliki kuasa untuk mencapainya. Jelas, urusan kesadaran sebenarnya ada di ranah pencerahan; dengan catatan jika anda bersaksi bahwa tuhan itu ada. Maksud aku, kendali kesadaran ada di kuasa tuhan. Ini maksudku lewat sebuah perumpamaan, “pencuri sebenarnya tahu bahwa mencuri itu salah, tapi pencuri tidak sadar bahwa perbuatan mencurinya itu adalah salah”. Tapi menurut saya bahwa ketika seseorang telah masuk ke tahap pemahaman, sepertinya orang itu berpotensi masuk ke level kesadaran, sehingga alangkah baiknya jika kita berusaha memahami nihilisme dan absurdisme, siapa tahu anda sebenarnya anda berpotensi ke level sadar tentang prinsip-prinsip nihilisme dan absurdisme.

Saya tidak sepakat manusia harus menjalani hidupnya yang penuh dengan nihilisme dan absurdisme, apalagi dua hal itu diwajibkan sebagai pedoman hidup. Terlalu sinting anda menyia-nyiakan hidup yang sangat bernilai dan bermakna. Karena menurut aku, ketika anda akan dilahirkan oleh ibu anda ke dunia ini dalam keadaan rapuh dan tidak tahu apa-apa, sesungguhnya di saat itu juga anda telah didesain memikul tanggung jawab.

Nihilisme dan absurdisme sangat anda perlukan. Menurut aku, dua hal itu mampu melatih anda dalam mengkalkulasi, mengambil ancang-ancang, dan mengevaluasi kehidupan anda, hanya saja jangan sampai berlebihan, sampai-sampai anda tampak sibuk menyiapkan cosplay menjadi orang asketisme. Aku tidak pernah mewajibkan anda menjadi orang suci. Saya merekomendasikan untuk mengambil sikap moderat saja. Siapa tahu dari sekian banyak perbuatan-perbuatan anda penuh dengan kontradiksi, kebohongan, dan kepalsuan. Sampai-sampai anda kecanduan melakukan perbuatan itu tadi. Saya paham anda berupaya menjaga eksistensi anda agar tetap di kondisi yang anda kehendaki, itu bagus. Tapi aku melihat anda tampak sangat kelelahan, kehausan, dan kelaparan. hanya demi menuruti eksistensi anda itu yang telah anda salah pahami. Pada akhirnya semua itu membuat anda malas berpikir jangka panjang dan menjadi rakus demi menghilangkan, dahaga, dan kelaparan.

Ada spot-spot realitas hidup yang butuh menggunakan mode nihilisme dan absurdisme. Anggaplah dua hal tadi sebagai alat untuk menertawakan hidup anda. Menurut saya kemampuan menertawakan diri sendiri adalah tanda bahwa seseorang itu telah mengenal dirinya sendiri. Aku juga menganggap kehidupan adalah permainan. Hadirlah sebagai pemain yang penuh suka ria, canda tawa, dan penuh dengan kebahagiaan. Anda juga jangan main-main dengan aturan main yang ada meskipun aku menganggap semua itu permainan. Anda juga perlu memikirkan bagaimana menjaga dan mempertahankan positioning anda sepanjang permainan berlangsung sampai permainan itu berakhir.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *